Situasi Kamtibmas Jadi Prioritas, Polda Sulteng Lakukan Patroli Besar

PALU, Bahanaindonesia.com – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) mulai menggelar patroli skala besar sebagai bagian dari langkah preventif untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di wilayah Kota Palu dan sekitarnya. Patroli ini berlangsung mulai 9 hingga 22 September 2025.

Sebanyak 119 personel gabungan dikerahkan dalam kegiatan ini. Mereka terdiri dari unsur TNI, Polri, Polisi Militer (POM TNI), Dinas Perhubungan, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Sulteng, AKBP Sugeng Lestari, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

“Polda Sulteng bersama TNI, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang berpotensi memicu konflik sosial,” ujarnya dalam siaran pers yang diteruskan kepada media, Selasa (9/9) malam.

Patroli skala besar ini juga menjadi wujud nyata kehadiran negara dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

“Pasca kejadian yang sempat mengganggu stabilitas nasional kemarin, kami melihat potensi polarisasi sosial. Kami tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan tertentu,” tegasnya.

Selain memperkuat keamanan, patroli ini juga bertujuan untuk memperlihatkan sinergi dan soliditas antarinstansi dalam menjaga stabilitas wilayah. Patroli dilakukan secara dialogis, di mana personel di lapangan turut berdialog dengan warga untuk menyerap berbagai aspirasi dan persoalan masyarakat.

“Kami ingin masyarakat merasa aman agar aktivitas sehari-hari dapat berlangsung tanpa hambatan,” tambahnya.

AKBP Sugeng juga mengingatkan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial.

Ia meminta masyarakat untuk tidak mudah mempercayai dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Arus informasi saat ini sangat cepat, terutama di media sosial. Kami harap masyarakat lebih bijak dan tidak terjebak informasi bohong yang bisa memicu kericuhan,” pungkasnya.