POSO, Bahanaindonesia.com – Polri melalui Tim Dai Kamtibmas Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya kembali menggelar kegiatan edukasi untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di Kabupaten Poso. Kali ini, mahasiswa Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi sasaran kegiatan pembinaan.
Kegiatan berlangsung pada Minggu (21/9/2025) di Desa Tiwa’a, Kecamatan Poso Pesisir. Tim Dai Kamtibmas yang hadir terdiri dari Ipda Ilham Sriwan, Aiptu Ridwan, dan Aipda Sofyan Al Liosi. Mereka menyampaikan materi seputar pentingnya menjaga kerukunan, menolak paham intoleransi, serta peran generasi muda dalam mencegah berkembangnya radikalisme.
“Mahasiswa punya peran penting dalam menjaga persatuan bangsa. Intoleransi dan radikalisme harus dicegah sejak dini, dan itu bisa dimulai dari lingkungan kampus dan masyarakat,” ujar Ipda Ilham dalam paparannya.
Para mahasiswa diajak untuk lebih aktif menjadi agen perdamaian serta menyaring informasi yang beredar di media sosial agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang menyesatkan.
Dalam kesempatan tersebut, juga ditekankan pentingnya nilai toleransi antarumat beragama sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat yang damai.
Tim Polri juga menyoroti pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan generasi muda dalam menjaga kondusivitas wilayah, khususnya di daerah yang pernah memiliki kerawanan konflik seperti Poso.
Respons positif datang dari para mahasiswa yang mengikuti kegiatan. Mereka mengapresiasi inisiatif Polri yang telah memberikan pemahaman secara langsung di lokasi KKN.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami jadi lebih paham bagaimana berperan aktif menjaga kerukunan di tengah masyarakat,” ujar salah satu mahasiswa Unsimar peserta KKN.
Satgas Madago Raya berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sebagai bagian dari pendekatan preemtif dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Poso.
