Pastikan Program Asta Cita Presiden Berjalan Lancar
PALU, Bahanaindonesia.com – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dalam agenda Asta Cita, terus menunjukkan dampak positif di lapangan.
Guna memastikan jalannya program strategis Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam penyediaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Drs. Longky Djanggola, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah sekolah di Kota Palu, Jumat (22/8). Salah satu titik yang dikunjungi adalah SMA Negeri 2 Palu.
Kunjungan mantan Gubernur Sulawesi Tengah dua periode ini disambut hangat oleh Kepala Sekolah Eddy Siswanto, para guru, serta pihak mitra penyedia makanan dari dapur MBG. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya monitoring langsung terhadap implementasi MBG di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.
“Kami dari Fraksi Gerindra memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan program ini berjalan baik. Fungsi kami adalah memonitor, mengawasi, dan memberikan pembinaan serta menyerap keluhan maupun masukan dari lapangan, agar program ini sukses,” ujar Longky Longky kepada wartawan di sela kunjungannya.
Dalam kesempatan tersebut, Longky melihat langsung proses penyajian dan distribusi makanan kepada siswa. Ia juga secara simbolis menyerahkan paket makanan bergizi kepada salah satu siswa SMA Negeri 2 Palu.
Dalam peninjauan tersebut, Longky menegaskan bahwa hingga kini belum ditemukan kasus serius terkait kebersihan maupun keamanan makanan yang disajikan di Kota Palu.
“Alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada kejadian yang mencemaskan. Kalau pun ada makanan yang dianggap kurang layak, itu bersifat kasuistik dan tidak bisa digeneralisasi. Biasanya disebabkan oleh kelalaian teknis, seperti penghitungan masa simpan bahan makanan atau distribusi yang terlambat,” ujarnya.
Program Makanan Bergizi Gratis di Palu Berjalan Baik dan Tepat Sasaran
Ia juga menyebut beberapa dapur, seperti dapur Ibu Kartini dan Dapur Juanda Kodim, yang dinilai berhasil mengelola MBG tanpa kendala berarti.
Mantan Gubernur Sulawesi Tengah itu mengapresiasi kualitas sajian yang disiapkan dapur MBG. Menurutnya, makanan yang disajikan terlihat higienis dan memenuhi standar gizi bagi peserta didik.
Program MBG ini direncanakan akan menyasar seluruh jenjang pendidikan di wilayah Sulawesi Tengah. Kapasitas satu dapur diklaim mampu melayani 3.000 hingga 4.000 siswa per hari.
“Tadi pagi saya sudah dari SMPN 9, lalu ke SMA 2, dan jika waktu memungkinkan akan saya lanjutkan ke SD. Nanti, setelah program berjalan di semua sekolah, pasti akan ada yang bertanya ‘kami kapan?’. Itu akan langsung direspons dengan penambahan dapur di lokasi yang siap,” ujarnya
Anggota DPR RI Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra, ini mengaku puas dengan hasil tinjauan lapangan yang dilakukannya. Ia menilai penyelenggaraan MBG di Palu berlangsung baik, teratur, dan memberi manfaat nyata bagi para siswa.
“Alhamdulillah, hingga saat ini pelaksanaan program MBG di Sulteng tidak mengalami kendala teknis. Semoga program ini terus berlanjut dan memberi manfaat besar bagi anak-anak kita di sekolah,” Tandasnya.
Kepsek SMA 2 : Program MBG Berjalan Baik, Siswa Antusias
Kepala SMA Negeri 2 Palu Eddy Siswanto, mengapresiasi kunjungan langsung yang dilakukan Longky Djanggola. Ia menilai perhatian anggota DPR RI tersebut sebagai bentuk komitmen dalam memastikan program nasional ini menyentuh langsung kebutuhan siswa di sekolah.
“Kami sangat bersyukur atas kehadiran Pak Longky. Selain bisa melihat kondisi siswa secara langsung, beliau juga dapat memahami tantangan kami di sekolah, baik dari sisi infrastruktur maupun teknis pelaksanaan MBG,” kata Kepala Sekolah.
Ia menjelaskan, berdasarkan data Dapodik, saat ini SMA 2 Palu memiliki 1.460 siswa yang sebagian besar telah terlayani dalam program makanan bergizi. Distribusi makanan dilakukan oleh dapur Korem dan dan telah berlangsung sejak Januari 2025.
“Secara umum tidak ada keluhan dari siswa. Kalaupun ada, biasanya karena alergi tertentu, misalnya terhadap telur. Itu langsung kami data dan sesuaikan agar tidak menimbulkan masalah,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak sekolah aktif memantau kehadiran siswa setiap hari agar makanan tidak terbuang. Informasi soal ketidakhadiran siswa biasanya disampaikan lewat grup WhatsApp untuk menghindari pemborosan.
“Harapan kami tentu, program ini bisa terus berkembang dan mencakup seluruh sekolah di Sulawesi Tengah. Anak-anak sangat antusias dan merasa terbantu, apalagi bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu,” pungkasnya.