POSO, Bahanaindonesia.com – Dua mantan narapidana terorisme (napiter) di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mendapat kunjungan langsung dari Kepala Operasi Madago Raya, Kombes Pol. Heni Agus Sunandar, pada Senin (20/10/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari pendekatan humanis Polri dalam program deradikalisasi berkelanjutan.
Dua eks napiter yang dikunjungi, Samil dan Imran, tampak menyambut hangat kedatangan rombongan Kaops Madago Raya. Dalam kesempatan itu, Heni Agus tak hanya bersilaturahmi, tetapi juga memberikan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian dan dukungan sosial.
Menurut Kombes Pol. Heni Agus, kunjungan ini menjadi bentuk nyata komitmen Polri dalam membangun kepercayaan dan mendukung proses reintegrasi para mantan napiter ke dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kami hadir untuk memastikan bahwa saudara-saudara kita yang pernah terlibat jaringan terorisme tidak berjalan sendiri. Mereka harus kita rangkul agar kembali menjadi bagian positif dalam masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa deradikalisasi tidak cukup hanya dengan pendekatan hukum, tetapi juga perlu pendekatan empati dan kemanusiaan.
“Pendekatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan dan menghindarkan mereka dari jerat ideologi kekerasan yang pernah mereka anut,” tambahnya.
Tak hanya itu, Kaops Madago Raya juga mengajak para eks napiter agar aktif dalam kegiatan sosial dan menjadi agen perdamaian di lingkungan masing-masing. Ia berharap peran mereka bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat agar tak mudah terpengaruh oleh paham radikal.
“Gunakan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran. Jadilah contoh bahwa perubahan itu mungkin, dan bantu orang lain agar tidak terjerumus ke jalan yang sama,” pesannya.
Sementara itu, Samil, salah satu eks napiter, mengaku terharu atas perhatian yang terus diberikan aparat kepolisian, khususnya Satgas Madago Raya. Ia merasa dukungan seperti ini menjadi penyemangat untuk terus menjalani hidup yang lebih baik.
“Kami merasa tidak sendiri. Kehadiran Pak Kaops dan tim memberi keyakinan bahwa kami masih dianggap sebagai bagian dari bangsa ini,” ujarnya dengan nada haru.