Satgas Madago Raya Jadikan Desa Masari Role Model Moderasi Beragama di Sulteng

PARIMO, Bahanaindonesia.com – Komitmen Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya dalam memperkuat nilai-nilai toleransi dan mencegah paham radikal terus diwujudkan melalui program Penguatan Moderasi Beragama dalam Bingkai NKRI.

Dalam kegiatan yang digelar Kamis (16/10/2025), Desa Masari di Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), dipilih sebagai role model (contoh) kampung moderasi beragama di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Masari ini dihadiri oleh Ka Posko Satgas II Preemtif, Kompol Mat Syukri, S.Sos., mewakili Kasatgas II Preemtif AKBP Moh. Taufik, S.H. Turut hadir pula para personel Satgas, Da’i Kamtibmas Polri, tokoh lintas agama, serta masyarakat dari berbagai kalangan.

Dalam sambutan yang dibacakan Kompol Mat Syukri, Kepala Operasi Madago Raya, Kombes Pol. Heni Agus Sunandar, S.I.K., M.H., menekankan pentingnya penguatan karakter bangsa melalui pendekatan moderasi beragama. Menurutnya, inisiatif ini merupakan langkah preventif untuk menjaga masyarakat dari pengaruh paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

“Desa Masari memiliki keragaman sosial yang tinggi dan masyarakatnya mampu hidup rukun. Ini yang menjadikannya layak sebagai percontohan kampung moderasi beragama di Sulteng,” ujar Kompol Mat Syukri.

Program ini merupakan bagian dari Operasi Madago Raya tahap IV tahun 2025 yang berfokus pada pendekatan humanis dan pembinaan masyarakat. Tujuannya adalah membangun lingkungan yang toleran, damai, dan saling menghargai perbedaan keyakinan.

Dua tokoh penting turut memberikan materi dalam kegiatan ini. Ketua FKUB Sulteng, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag., memaparkan pentingnya moderasi beragama sebagai kekuatan pemersatu bangsa. Ia menegaskan bahwa sikap adil dan toleran adalah fondasi dalam menjaga keutuhan NKRI.

BACA JUGA : Tokoh Masyarakat Poso: Satgas Madago Raya Hadir Beri Rasa Aman

Sementara itu, Wakil Ketua MUI Kabupaten Parigi Moutong, Ustadz Drs. H. Mappeasse, M.M., menyampaikan pentingnya menjaga semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati sejak dini.

Antusiasme peserta terlihat dari aktifnya mereka dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Banyak dari mereka mengapresiasi langkah Satgas Madago Raya dalam mengedukasi masyarakat melalui pendekatan yang damai dan inklusif.

BACA JUGA : Tingkatkan Kewaspadaan, Satgas Madago Raya Rutin Patroli Jalur Tambarana–Sausu

Menutup kegiatan, para tokoh lintas agama dan masyarakat menyampaikan harapan agar program serupa dapat diteruskan di wilayah-wilayah lain, sehingga semangat toleransi dan moderasi semakin mengakar kuat di seluruh pelosok Sulteng.