Kabalai BP2W Sulteng Minta Satker dan PPK Bersinergi dengan Wartawan

PALU- Demi pemulihan ekonomi di Sulawesi Tengah, dan segera bangkit dari bencana gempa dan tsunami 2018 lalu melanda daerah Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong, Pemerintah selalu hadir di dalam situasi apapun demi kepentingan masyarakat Sulteng itu sendiri.

Demikian disampaikan oleh Ferdinan Kana Lo ST. MT, selaku Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah, kepada sejumlah wartawan terhimpun di Persatuan Jurnalis/Wartawan (Pena Sulteng), di sela-sela waktunya, di ruang kerjanya, di Jalan Soekarno-Hatta Palu, Selasa, (16/2).

“Apapun masalahnya, apapun kendalanya, kami (Kementerian PUPR) terus hadir demi kepentingan masyarakat Sulteng di Palu,” ungkap Ferdinan, pejabat di lingkup Kementerian PUPR itu.

Kata dia, berbagai persoalan saat ini, termasuk kendala pembangunan Hunian Tetap (Huntap) korban bencana gempa dan tsunami di Palu, akan menjadi proritasnya agar segera teralisasi dengan baik.

“Semua pekerjaan pasti ada kendalanya, tinggal kita yang menanggapinya dengan kepala dingin. Saya bukan orang Palu (Sulteng), tetapi kepedulian saya membangun daerah ini cukup besar, dan itu semua demi kepentingan masyarakat disini,” ungkapnya lagi dengan tenang.

Ferdinan, Pria dengan selera humoris tinggi itu, berharap agar masyarakat di Sulteng dimintanya ikut berpartisipasi mendukung membangunan yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR di daerah Sulteng.

Kata dia, karena berbagai pembanguan itu dampaknya yang merasakan masyarakat di Sulteng sendiri, demi pemulihan pascabencana 2018 lalu.

“Saat ini masih ada kesempatan terus berbenah melakukan perbaikan, sehingga yang tidak punya rumah di wilayah zona merah bisa segera menempati hunian tetap (Huntap) yang dibangun oleh pemerintah,” terangnya.

Diakhir diskuisnya dengan wartawan, orang nomor satu di BPPW Sulteng itu juga meminta pihaknya termasuk Kepala Satuan Kerja (Kasatker) dan sejumlah PPK di lingkup kerjanya, agar bersinergi dengan wartawan memberikan informasi terkait berbagai pembangunan melekat denganya.

“Ingat kalian di kejar-kejar itu bukan person ya, tapi ada jabatan yang melekat pada diri kalian, makanya jika tidak mau dikejar wartawan ya silahkan mengundurkan diri saja,” tegas pria asli kelahiran Kupang itu.

Ia juga sangat berterimakasih kepada wartawan di Sulteng karena terus aktif membantu informasi pemberitaan atas pengawasan sejumlah pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.

“Saya juga sangat berterimakasih dengan pemberitaan yang sifatnya mengkritik kinerja, itu tantangan buat saya, dengan begitu saya lebih memperketat pengawasan melekat atas kinerja bawahan saya dalam melaksanakan tugasnya dilapangan, sehingga mencapai target kinerja yang memuaskan,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan.

(Iwn)