Bahanaindonesia.com — Perkembangan urbanisasi yang pesat kini telah memberikan pengaruh signifikan pada gaya hidup, perilaku sosial, dan kesehatan masyarakat. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan, meskipun kehidupan di perkotaan menawarkan berbagai peluang hingga layanan kesehatan yang lebih baik, namun kehidupan di perkotaan juga menimbulkan risiko kesehatan dan bahaya baru untuk masyarakat.
Hal tersebut disebabkan oleh tingginya mobilitas dan tuntutan hidup masyarakat perkotaan yang serba cepat membuat mereka abai terhadap kesehatan fisik dan mental. Data dari National Center For Biotechnology Information mengungkapkan, persentase masyarakat yang tinggal di perkotaan berpeluang meningkatkan risiko gangguan kecemasan sebesar 21 persen. Sedangkan peningkatan risiko gangguan mood mencapai 39 persen.
Tak heran, dinamika kehidupan yang serba cepat membuat masyarakat kota kurang sadar dalam menjaga asupan gizi. Berdasarkan penelitian dari The Indonesian Journal of Public Health pada 2023, seseorang dengan kondisi tubuh yang lelah secara fisik dan mental akan cenderung memilih makanan dengan penyajian yang tidak perlu makan waktu banyak, tinggi gula, dan lemak.
Hal tersebut senada yang dialami oleh Nia (23), karyawan swasta di Jakarta Selatan. Ia mengaku hidup di perkotaan menuntutnya selalu cepat dalam melakukan banyak hal, termasuk dalam pemilihan makanan yang praktis dan gampang ditemui.
“Untuk urusan makan sering kali aku lebih memilih cepat saji atau yang tersedia di dekat ku. Karena kesibukan aku yang padat, tidak sempat untuk mempersiapkan makanan sendiri dan sudah terlalu melelahkan untuk menyiapkannya sendiri,” ujar Nia saat ditemui di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Senin (20/1).
Sebenarnya ada cara praktis yang dapat dilakukan masyarakat untuk memenuhi asupan makanan dan menjaga kesehatan di tengah rutinitas harian yang super sibuk. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi salad, kudapan yang berisi sayur mayur segar dan disiram dressing enak.
Melihat peluang tersebut, Salad Point ID menghadirkan “Salad on the Go: Little Series”, yakni sajian salad praktis dengan ukuran yang lebih compact yang bisa dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.
Founder Salad Point ID Putra Siburian menuturkan, kehadiran varian menu baru ini menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan makanan sehat, praktis, namun dengan harga yang ekonomis.
“Kami menghadirkan tiga varian menu yang terdiri dari Little Bangkok, Little Caesar, dan Little Bulgogi. Dengan hadirnya varian menu baru ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk mulai mengkonsumsi makanan sehat,” ujar Putra.
Tentang Salad Point ID
Salad Point ID merupakan perusahaan lokal yang bergerak dalam bidang F&B (Food and Beverage) yang berfokus pada healthy eating food. Didirikan di Bogor pada tahun 2017 oleh Putra Siburian, perusahaan memiliki tagline “serving the community by connecting people in Indonesia and the world”. Sebagai perusahaan lokal, Salad Point ID menunjukkan dukungan terhadap usaha lokal lain dengan memastikan bahan-bahan yang digunakan perusahaan berasal dari petani lokal di Indonesia. Kini, Salad Point ID memiliki 11 offline store yang tersebar di Jabodetabek dan Jawa Barat.