Rizal Bakri : Sebaiknya PPDB di Sekolah Dibuatkan Surat Pernyataan

SIDRAP – Tidak dapat dipungkiri peristiwa perselisihan orang tua anak didik (siswa) dan Guru karena kesalahpahaman sering terjadi. Bahkan berbuntut panjang hingga ke meja hijau, meski hal itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Hal ini biasanya dipicu karena tindakan siswa atau guru yang terkesan berlebihan dalam memberikan sanksi kepada siswanya akibat ulah (kenakalan) antar siswa atau aturan yang dilanggar.

Memasuki Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) tahun 2020, untuk mencegah kesalahapahaman dan menjaga hubungan kerjasama yang baik antara guru dan orang tua siswa, pihak sekolah diminta membuatkan surat Pernyataan (SP) kepada ortu siswa.

“Dengan melihat sejumlah problema yang di hadapi guru di Sekolah, ada baiknya Kepala Sekolah dari semua tingkatan, baik di tingkat TK, SD, SMP Hingga SMA/SMK di buatkan surat pernyataan Orang Tua/Wali Siswa untuk menyerahkan sepenuhnya kewenangan kepada Sekolah untuk dibina dan didik anaknya,” Ujar Rizal Bakri ketika dimintai pendapatnya, di salah satu warkop Pangkajene, (2/7/2020).

Selaku Insan Pers Media, Rizal Bakri berharap Insiden seperti itu tidak terulang lagi, mari bersama berpikir secara jerni, bahwa seorang guru takkan mungkin memberi hukuman kepada siswa tanpa di dasari dengan perbuatan atau tingkah laku siswa itu sendiri.

Dan boleh di kata, bahwa hukuman seorang guru itu terhadap siswa adalah salah satu spirit dan motivasi siswa untuk berbuat yang terbaik kedepan, papar Rizal Bakri, Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII ) Kabupaten Sidrap Sulsel.

Ia berharap PPDB tahun ini adalah momentum untuk mengevaluasi diri, baik itu peserta Didik dan orang tua didik, termasuk para Guru untuk duduk bersama. Dengan penuh kekeluargaan dan ke harmonisan, dalam pembinaan dan memberikan kewenangan penuh terhadap Sekolah untuk mendidik anaknya, agar tidak terjadi kesalah pahaman.

Untuk itu perlunya musyawarah berazaskan kekeluargaan, untuk terciptanya rasa kebersamaan menuju pendidikan yang berkualitas dan berkerakter.

Selain itu kata Risal Bakri menganjurkan kepada orang tua siswa untuk tidak mudah terpancing dan terprovokator olah pihak lain. Jika mendapatkan informasi sepihak, upayakan koordinasi langsung kepada kepala Sekolah dan Komite.

Ia juga berpesan kepada tenaga pendidik untuk tidak arogansi dalam memberikan materi atau pembelajaran, dan tidak pilih kasih kepada siswa, utamanya dalam pemberian nilai karna kedekatan, hal ini dapat memicu perselisihan yang menyebabkan timbulnya suatu persoalan.

Diakhir wawancara dengan awak media Risal Bakri juga menekankan peran Komite di Sekolah sangat penting.

“Saya juga berharap Komite Sekolah untuk sering-sering Kesekolah untuk memantau perkembangan yang ada, dan setidaknya memberikan informasi atau masukan ke Sekolah, “terang Risal Bakri.

(Rb)