PALU, Bahanaindonesia.com – Mengantisipasi potensi meningkatnya bencana akibat cuaca ekstrem, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menggelar apel kesiapsiagaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Lapangan Mapolda Sulteng, Palu, Rabu (5/11/2025).
Apel yang dipimpin Kapolda Sulteng Irjen Pol Endi Sutendi itu diikuti 3.427 personel lintas instansi. Kegiatan ini menjadi bentuk kesiapsiagaan bersama antara Polri, TNI, dan berbagai lembaga pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap melanda wilayah Sulawesi Tengah.
Turut hadir dalam apel tersebut Irwasda Kombes Pol Asep Adhiatna, para pejabat utama Polda Sulteng, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta perwakilan lembaga terkait.
Dalam amanat yang dibacakan Kapolda, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan cincin api (ring of fire) sehingga memiliki kerentanan tinggi terhadap berbagai bencana alam. Kondisi itu, menurut dia, diperparah oleh dampak perubahan iklim global yang memicu cuaca ekstrem di berbagai wilayah.
“Sulawesi Tengah pernah mengalami bencana besar seperti tsunami dan likuifaksi yang menelan banyak korban. Pengalaman itu harus menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kesiapan dan sinergi lintas sektor,” ujar Irjen Endi Sutendi dalam keterangan pers usai apel.
Kapolda menegaskan, apel tersebut merupakan bentuk kesiapan nyata Polri bersama TNI, Basarnas, BPBD, Damkar, dan instansi pemerintah daerah dalam menghadapi kemungkinan bencana. Menurut dia, kerja sama lintas instansi menjadi kunci dalam memperkuat kemampuan tanggap darurat di lapangan.
“Kegiatan ini menunjukkan soliditas dan sinergitas seluruh unsur. Namun kita juga perlu kesiapsiagaan masyarakat agar tidak lengah ketika menghadapi bencana,” ujarnya.
Ia mengimbau warga untuk memahami langkah-langkah penyelamatan diri dan keluarga saat bencana terjadi. Edukasi kebencanaan, katanya, penting untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian material.
Di sisi lain, Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol Djoko Wienartono menjelaskan, total 3.427 personel yang disiagakan terdiri dari 2.196 anggota Polri, meliputi 292 personel Polda dan 1.904 personel Polres jajaran, serta 1.231 personel gabungan dari TNI, BPBD, Basarnas, Satpol PP, PMI, Dinas Sosial, PLN, Dinas Kesehatan, dan instansi lainnya.
“Seluruh personel siap dikerahkan dalam operasi tanggap darurat bencana hidrometeorologi untuk membantu masyarakat di seluruh wilayah Sulawesi Tengah,” kata Djoko.
Dengan kesiapan lintas instansi ini, Polda Sulteng berharap upaya penanganan bencana di daerah dapat dilakukan lebih cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran.

























