Pengamat Sospol : Petahana Cawalikota Hidayat Sulit Dikalahkan

PALU – Genderang suksesi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palu periode 2020-2024 telah memasuki minggu ke empat masa kampanye.
Geriliya politik serta jualan program dan visi misi terus saja dikumandangkan para kontestan. Semua ini untuk meraih simpatik serta meruntuhkan iman politik pemilik hak konstitusi yang sebelumnya telah menentukan pilihannya.

Dari kaca mata pengamat politik dan sosial budaya Rudy Afrianto, menilai dari empat kontestan yang akan bertarung, pasangan Petahana Hidayat-Habsa ( H2P) diyakini akan sulit dikalahkan dalam perhelatan Pesta Demokrasi Pemilihan Walikota/Walikota Palu Tahun 2020.

“Kalau saya amati, Hidayat ini sulit untuk dikalahkan oleh sang penantang, mengapa demikian, karena tingkat elektabilitasnya lebih tinggi dari bakal calon lainnya, ” ungkap Rudy Afriyanto, Sabtu (17/10/2020).

Menurut Rudy Afrianto, karena biasanya elektabilitas petahana lebih tinggi bila dibandingkan dengan sang penantang, hal ini tidak lepas dari tingkat kepuasan masyarakat atas kepemimpinan petahana selama ini. Selain itu pula lazimnya, dipengaruhi oleh rekam jejak prestasi incumbent yang akhirnya berubah menjadi dukungan politik.

Sekalipun dalam dua tahun Kota Palu, diterjang musibah bencana alam dan pandemi Covid-19. Namun Hidayat selaku top leader, mampu bertahan, bahkan keluar dari zona merah tersebut.

Sebagai contoh dari sisi pembangunan infrastruktur, telah banyak di torehkan, bahkan telah dirasakan dan dinikmati oleh masyatakat. Termasuk memenuhi hak-hak para penyintas dan korban pandemi Covid-19. Kondisi ini tentu saja akan menjadi investasi politik bagi petahana.

“Petahana selama kepemimpinanya sudah banyak menjalin kominikasi dengan masyarkatnya, organisasi, pemuda, toko agama, toko mayarakat dan lain-lain. Sementara dari  pembangunan fisik, petahana sudah bekerja melakukan pembangunan, baik itu infrastruktur dasar jalan, pendidikan dan kesehatan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, dari pengalaman selama dirinya mengamati pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), petahana paling sedikit memiliki elektabilitas lebih dari 50%, dengan angka itu, secara psikologis aman, tinggal Hidayat menjaga stamina politik sampai pemungutan suara.

“Kalau mau mengalahkan petahana harus memiliki kemampuan yang tinggi,” cetusnya.

Belum lagi tambah Rudy Afroyanto, pasangan yang memiliki tageline Tangguh dan Teruji ini kembali menawarkan tujuh program unggulan. Yakni Pertama, pendidikan gratis berkualitas, Kedua, pelayanan kesehatan gratis.

Ketiga, penambahan jam pelajaran pendidikan agama gratis, Keempat pengembangan infrastrukstur dasar berkualitas, Kelima pengembangan UKM dan IKM Mandiri, Keenam percepatan penanganan pasca bencana serta Ketujuh pengendalian penyebaran Covid-19 yang efektif.

“Dengan tujuh program unggulan ini diyakini akan semakin memuluskan langkah Hidayat-Habsa untuk kembali melanjutkan roda pemerintahan di Kota Palu,” tandasnya.

Diakhir bincangnya, Rudy Afriyanto mengungkapkan jika para penantang belum bisa mengalahkan petahana, tunggu di arena tarung bebas Pilkada 2024. Sebab petahana tidak bisa lagi melanjutkan periode berikutnya.

Disitulah para kontestasi yang belum beruntung tahun ini, bisa menunjukkan kemampuannya dalam berpolitik untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Palu.

( media center H2P)