Pasien Covid 19 yang Kabur Sudah Kembali di Kampung Halaman, Berikut Ulasannya

PALU – Sempat viral 2 kali kabur (19/6 dan 2/7) SYR (41) pasien positif Covid 19 asal Kabupaten Takalar yang dirawat ditempat karantina RSUD Palu akhirnya kembali dikampung halaman.

“SYR sudah ada di Takalar, tidak mungkin kami bawa pulang ke Palu lagi, dana sumbangannya masih ada dibendahara pak dan akan kami kirimkan,” ujar drg Herri Muliadi saat ditanyakan keberadaan SYR Pasien Covid 19 yang berulang kabur dirawat di RSUD Anuta Pura Palu.

Lebih jauh drg Herri Muliadi selaku Plt RSUD Umum Anutapura Palu menceritakan, bahwa awalya SYR tidak merasa nyaman dalam ruang perawatan Covid 19, dan selalu ingin minta pulang karena kedatanganya di Palu ingin kerja. Namun, karena hasil sweb SYR masih positif pihak RSUD belum menginzinkan pulang.

Hampir setiap saat SYR menanyakan kapan dirinya bisa dikatakan sembuh agar bisa pulang, kami selalu menasehati untuk bersabar dan insya ALLAH jika sudah sembuh akan kami pulangkan.

Sambung drg Herri, SYR juga mengeluhkan jika dirinya tidak kerja’ mau bawa apa pulang kampung, karena rekannya semua kerja di Palu.

Lanjut cerita drg Herri Muliadi dalam chatnya kepada redaksi Sabtu malam ( 4/7), Seharusnya tanggal 1 juli itu sudah bisa pulang, tapi ternyata hasil sweb SYR masih positif.

Mendengar hal itu, sontak buat SYR kecewa dan berkata kepada perawat kenapa yang lain sembuh, dirinya tidak sembuh.

“SYR sudah pegang uang dan tempatnya tidak bisa dikunci, karena berisiko kalau gempa atau kebakaran.
Saya kunci 4 hari rupanya sangat berbahaya, kata drg Herri Muliadi.

RS Anutapura sejak covid 19, TNI dan Polri sudah membantu keamanan. Namun karena semua pakai masker sehingga mungkin sulit membedakan pengunjung dan pasien.

Pasien di RS Anutapura sesungguhnya dituntut untuk kesadaran dan kesabaran karena yang lain juga betah, kata drg Heri.

“Saya jujur dan tim covid anutapura lelah dan cukup capek, mungkin orang diluar tidak tahu kami bagaimana dengan resiko luar biasa dengan tuntutan yg di amanahkan kepada kami.

Insya Allah moga tim kami kuat saya tidak bisa bicara kalau mereka angkat tangan hanya Allah yg tahu,” tutup drg Herry dalam chat Wanya kepada Redaksi BI Sabtu (4/7) Malam pukul 23 : 33 Wita.

Dalam chat dan telfon yang berlangsung, redaksi juga mempertanyakan soal dana sumbangan Aliansi Peduli Syahrir dan KKSS yang diterima dr Herri Muliadi sebagai pihak RSUD Anutapura.

Ia menjelaskan dana sumbangan tersebut masih ada dibendahara, jumlahnya berkisar Rp 15 – 17 Jutaan, dana tersebut merupakan rezeki SYR dan akan diberikan kepada SYR dalam waktu dekat.

“Melalui Letkol Priyanto Dandenkes Palu akan membantu lewat Kodim Takalar untuk menyalurkan dana untuk pak Syahrir, ujar drg Herri Muliadi dalam isi chatnya.

Dr Herri Muliadi juga mengirimkan rekaman audio pengakuan Letkol Priyanto untuk membantu pihak RSUD Anutapura dalam penyaluran dana kepada SYR, melalui Korem Takalar jika telah mendapatkan alamat SYR akan diinfokan untuk menyalurkan dana SYR.

Melalui kontak yang dikirimkan drg Heri Muliadi, Sabtu malam (4/7) redaksi menghubungi Letkol Priyanto, dirinya membenarkan rekaman audio tersebut.

“Kami hanya membantu pihak RS Anutapura pak, sesuai permintaan dr Herri untuk membantu penyaluran dana SYR,” ucap Priyanto.

(tim)