Bahanaindonesia.com – Banyak dari berbagai kalangan masyarakat yang ingin mengambil peran dalam hal pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya Kota Palu guna terwujudnya sebuah daerah yang berdaya saing serta lebih sejahtera lagi. Namun demikian, hanya segelintir saja yang mampu untuk mewujudkannya secara langsung.
Hal inilah yang kini tengah dilakukan oleh Jamrin T Andi Raga SSos, yang memilih untuk mengakhiri karirnya di institusi Kepolisian Republik Indonesia, agar dapat turun langsung dalam mensejahterakan masyarakat Sulteng, khususnya Kota Palu.
Pada tahun 2018 silam, setelah terjadinya musibah Gempa – Likuifaksi, Jamrin (sapaannya,red) merasa terpanggil untuk bisa memperjuangkan kehidupan masyarakat terdampak bencana agar bangkit dari situasi yang seyogyanya terpuruk akibat tersendatnya perekonomian kala itu.
“Selain itu, masih banyak dari masyarakat yang mengalami trauma mendalam, ada yang kehilangan harta bendanya bahkan hingga sanak keluarganya. Gempa dashyat berskala 7,4 SR itu tak hanya memporak porandakan daerah kita, tetapi turut menghancurkan semangat hidup masyarakat. Inilah yang memotifasi kami agar mampu untuk bangkit dari segala keterpurukan dan membawa serta masyarakat agar tidak berputus asa,” ucap mantan Polisi berpangkat Brigadir Polisi (Brigpol) ini.
Menyikapi kebutuhan masyarakat kala itu, Jamrin pun bertekad untuk dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat Kota Palu, hingga akhirnya dirinya berupaya mendirikan sebuah lembaga yang mampu menyiapkan tenaga kerja.
Adalah Trisula, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengamanan berhasil didirikan oleh Jamrin pada tahun 2018 tersebut.
“Sebenarnya Trisula ini telah kami bentuk sejak 2017, tetapi baru dapat berjalan maksimal pada tahun berikutnya, setelah segala legalitas dokumen telah disiapkan dan hingga akhirnya saya memilih mundur dari Kepolisian.
“Saya bersyukur, kini perusahaan jasa keamanan (Security,red) Trisula, telah berhasil memperkerjakan sebanyak 350 orang lebih tenaga Security yang kini telah tersebar di wilayah Sulteng dan bahkan hingga Papua serta Bali,” papar Jamrin.
Selain telah berhasil memperkerjakan 350 warga Sulteng, kini Owner dari Trisula ini pun tengah melatih sekitar 500 orang lagi untuk menjadi tenaga Security siap pakai.
“Kami akan terus memberikan keterampilan, serta bekal Sumber Daya Manusia (SDM) bagi warga yang membutuhkan, karena setiap warga punya hak yang sama, yakni berkehidupan layak dan sejahtera,” katanya.
Saat ini, perusahaan penyedia jasa keamanan Security milik Jamrin, telah membuka kantor perwakilan Cabang di sejumlah daerah Kabupaten di Provinsi Sulteng, satu diantaranya berada di wilayah Kabupaten Morowali.
Dikatakannya, untuk dapat mengikuti program pelatihan Security, pihaknya tak memungut biaya yang besar, yakni hanya sebesar Rp 5 Juta saja. Dengan nominal pendaftaran tersebut, masyarakat telah mengantongi sertifikat lulus Security sesuai kurikulum di Peraturan Kapolri No 24 tahun 2007.
“Karakter dan akhlak para peserta didik kami pun turut kami bentuk sebagai pribadi yang jujur, kuat dan bertanggung jawab dalam menjaga keamanan di lokasi kerja mereka,” katanya mengakhiri.
(Hasan Tura/ Editor : A.Yuliansyah)