Bulog Sulteng Pastikan Stok Beras Aman hingga 2026, Tepis Isu Beras Plastik di Medsos

PALU, Bahanaindonesia.com – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan stok beras aman hingga tahun 2026. Kepala Bulog Kanwil Sulteng, Jusri Pakke, menegaskan hal itu menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, periode ketika kebutuhan pangan masyarakat biasanya meningkat.

“Stok beras kita saat ini mencapai 21 ribu ton. Sebagian besar pasokan berasal dari Sulawesi Selatan, sementara hasil kerja sama dengan petani lokal di Sulteng sudah mencapai sekitar 150 – 170 ribu ton,” ujar Jusri saat ditemui di kantornya, Kamis (6/11/2025).

Sepanjang November ini kata Jusri, Bulog menandatangani kontrak pembelian 50 ton beras, sebagian besar dibeli langsung dari penggilingan padi milik petani. Langkah ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus menjaga harga gabah di tingkat petani tetap stabil.

“Kami membeli langsung dari penggilingan petani agar rantai pasok lebih efisien dan petani memperoleh harga yang wajar,” kata Jusri.

Bulog juga menjamin harga beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap terkendali. Saat ini, harga beras SPHP di tingkat konsumen berada di kisaran Rp60.000–Rp62.500 per 5 kilogram, tergantung lokasi penyaluran.

LIHAT JUGA  Kejati Sulteng Buka Sinyal Tersangka Baru Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Parimo

“Beras SPHP didistribusikan rutin melalui pasar tradisional, toko pangan, dan mitra Bulog agar masyarakat mudah mendapatkannya dengan harga terjangkau,” tambah Jusri.

Mitra kios atau pedagang dapat membeli langsung di kantor Bulog dengan harga Rp55.000 per 5 kilogram. Namun, penjualan di lapangan tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp62.500. Karena persaingan di lapangan, harga beras biasanya berada di kisaran Rp60.000–62.000 per 5 kilogram, sehingga mitra tetap memperoleh keuntungan sekitar Rp5.000 per 5 kilogram.

Tepis Isu Beras Plastik

Menanggapi viralnya isu dugaan beras SPHP tercampur plastik di media sosial, Jusri menegaskan kabar tersebut tidak benar. Hingga kini, Bulog belum menerima laporan masyarakat terkait hal itu.

“Kemasan beras Bulog jelas, lengkap dengan label, kode produksi, dan nomor registrasi. Semua beras sudah melalui pengawasan ketat dan uji laboratorium. Jadi, jika ada informasi seperti itu, dipastikan hoaks,” tegasnya.

Jusri menambahkan, secara ekonomi, membuat beras dari plastik tidak masuk akal karena biaya plastik lebih mahal daripada beras. “Kejahatan semacam itu untuk mencari keuntungan tidak logis dan sudah ditangani kepolisian,” ujarnya.

LIHAT JUGA  MTsN 1 Palu Peringati Maulid Nabi dengan Khatam Al-Qur’an dan Semangat Digitalisasi Madrasah

Bantuan Pangan dan Kemitraan

Untuk bulan November, Bulog juga menyalurkan bantuan pangan 10 kilogram per bulan khusus untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Selain beras, Bulog menjalin kemitraan untuk pasokan gula dan minyak dari PT TSL Pasang Kayu.

Dengan stok beras yang mencukupi, harga yang stabil, serta distribusi yang terjaga, Bulog Sulteng memastikan pasokan beras di Sulteng aman hingga Februari – Maret 2026.