Aktivis Pena 98 Se Indonesia Haturkan Doa Kesembuhan untuk Adian Natipulu

PALU – Sembari terus memohon do’a dari masyarakat untuk kesembuhan saudara kita Bung Adian Napitupulu, yang mengalami serangan jantung saat perjalanan dinas pagi tadi dari Jakarta ke Palangkaraya (Kalteng), dengan ini, kami sahabat – sahabat Adian di tiap Provinsi Se – Indonesia, dapat menyampaikan pesan ke Publik sebagaimana himbauan yang di edar oleh PENA’98 (Persatuan Nasional Aktivis 98).

30an menit setelah take-off dari Jakarta ke Palangkaraya dalam rangka tugas sebagai Anggota DPR RI, tiba-tiba merasakan sakit di bagian dada. Rudianto Tjen, kawannya di pesawat yang sama, Adian menyampaikan rasa sakit tersebut. Awak kabin segera memberi pertolongan pertama di dalam pesawat.

Saat landing di Palangkaraya, pihak ground staff bandara sudah siap dan segera membawa Bung Adian ke RS Muhammadiyah dan kemudian dibawa ke RSUD Dorrys Sylvanus. Pihak RS menugaskan dokter ahli jantung (dr Mangap Sitorus) untuk menangani. Wakil direktur RSUD yakni Dr Theodorus juga ikut mengobservasi.

Sore sebelum maghrib tadi, Bung Adian yang dikenal sebagai Sekjend PENA’98 oleh sahabatnya, Mushashi L. Rahma, dibantu keluarga dkk Aktivis 98 Kalimantan, Emy Lasari dkk, atas dukungan carter pesawat dari Jakarta oleh Sekjend PDIP, Adian diterbangkan ke Jakarta, dan tiba sekira jam 20.00 WIB, langsung dibawa ke Rumah Sakit di Jakarta yg telah direncanakan oleh kawan – kawan Aktivis sebagai hasil diskusi dengan isterinya, Mbak Iin.

Perkembangan terkini, Bung Adian Napitupulu dalam penanganan dokter untuk menstabilkan kondisi badannya terlebih dahulu.

“Kami mendoakan dan sekaligus berterimakasih pada kesigapan Partai PDIP dalam merespon situasi kadernya. Sekali lagi, terimakasih kami dari sahabat Adian di Sulawesi Tengah kepada Bung Hasto Kristianto. Juga kepada empati & kesigapan Bung Rudianto Tjen, Maskapai Penerbangan, dan bilkhusus pada Manajemen RS Muhammadiyah & RSUD Dorrys Silvanus atas stabilisasi yang dilakukan sore tadi atas pasien (an. Adian YY Napitupulu ), sebelum balik ke Jakarta”, ungkap Jaya Rahman, salah satu Presidium Wilayah 98 di Sulawesi Tengah (dari UNISA Palu).

Kami sepenuhnya berharap, penanganan lebih intensif dengan fasilitas lebih lengkap, dapat dilakukan maksimal di RS DKI Jakarta.

“Ya, kami diminta untuk tidak perlu merilis nama rumah sakit, maksudnya agar ada luang waktu bagi Bung Adian jalani proses opname dan istirahat yg cukup. Mohon do’anya. Makin banyak mulut dan hati yg do’akan, maka tentu makin peluang untuk di ijabah oleh Tuhan YME, Allah SWT, Sang Pemilik Segala”, ujar Yahdi Basma dalam relesnya Kamis, 19 Desember 2019, Jam 19.00 WITA, menutup.

( Sumber : Presidium Nasional
PENA’98 (Persatuan Nasional Aktivis 98) Sulawesi Tengah